Tujuan apresiasi
Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.
Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut :
Mengembangkan nilai estetika karya seni
Dalam mengapresiasi karya seni musik, terdapat nilai-nilai estetika yang terkandung didalamnya, nilai-nilai tersebut kadang terlewatkan begitu saja oleh indra manusia. Dengan mengapresiasi karya musik tradisional, kita akan lebih peka dan menyadari nilai-nilai estetika musik yang terkandung dalam musik tradisional. Contohnya seperti keunikan susunan nada (scale), ritme yang beragam, timbre atau warna suara antar alat musik tradisional, dan lain sebagainya.
Mengembangkan daya kreasi dan imajinasi.
Saat kita mengapresiasi karya musik tradisional, tanpa sadar kita juga meningkatkan kepekaan terhadap nilai estetika musik tradisional. Meningkatnya kepekaan tersebut dapat mengakibatkan daya kreasi dan imajinasi kita dalam mengembangkan sebuah karya seni musik tradisional lebih meningkat. Alhasil, kita dapat mengembangkan sebuah bentuk karya musik tradisional ke bentuk lain yang lebih kompleks.
Penyempurnaan keindahan karya seni
Ketika kita sudah memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai estetika musik tradisional, kemudian kita dapat mengembangkan bentuk karya musik tradisional kedalam bentuk yang lebih kompleks. Secara tidak langsung, kita juga bisa menyempurnakan keindahan sebuah karya seni melalui apresiasi. Dengan begitu, karya musik tradisional yang kita apresiasi akan lebih sempurna keindahannya.
Fungsi apresiasi
Apresiasi juga memiliki empat fungsi utama, diantaranya :
Meningkatkan kecintaan terhadap sebuah karya seni.
Apresiasi sebagai sarana dalam meningkatkan kecintaan terhadap sebuah karya seni musik tradisional, memiliki peran yang sangat penting pada saat ini. Betapa tidak, kurangnya minat generasi muda terhadap karya musik tradisional lah penyebabnya. Oleh sebab itu, dengan mengapresiasi sebuah karya musik tradisional, secara tidak langsung kita akan lebih mengenal karya tersebut dan menambah kecintaan kita terhadap karya musik tradisional.
Menciptakan penilaian terhadap sebuah karya seni
Memiliki kemampuan untuk menilai adalah fitrah manusia, baik itu penilaian yang kompleks maupun sederhana seperti menilai kebersihan meja tempat kita belajar. Dengan menilai sebuah karya seni musik tradisional, kita dapat menimbulkan perasaan empati, menambah wawasan, dan juga bahkan menikmati karya musik tradisional yang kita apresiasi.
Mengembangkan kemampuan dalam membuat karya seni
Dengan mengapresiasi karya seni musik tradisional, kita dapat mengembangkan daya cipta karya seni musik, atau karya seni lainnya. Karena, dengan mengapresiasi karya seni, kita akan lebih memahami unsur-unsur seni yang kita amati. Selebihnya, akan memicu daya cipta terhadap sebuah karya seni.
Membangun hubungan sosial antara pembuat dan penikmat karya seni
Salah satu fungsi utama dari mengapresiasi sebuah karya seni adalah dapat membangun hubungan positif antara penikmat dan pembuat karya seni. Sebuah karya seni merupakan interpretasi pemikiran dan ekspresi jiwa dari pencipta karya tersebut, oleh sebab itu, kita dapat memahami seseorang dari karya yang ia buat atau ciptakan. Saat kita bisa memahaminya, kita akan memiliki koneksi atau hubungan dengan pencipta karya tersebut.
Manfaat Apresiasi
Manfaat yang sejatinya didapatkan saat kita melakukan apresiasi terhadap suatu karya seni musik tradisional, diantaranya :
Mengenal bentuk karya seni yang diapresiasi
Saat kita mengapresiasi sebuah karya seni musik tradisional, secara tidak langsung kita juga akan lebih mengenal karya seni yang sedang kita apresiasi, mulai dari identitas karya seperti asal usul daerah, kesejarahan dan lain – lain.
Sebagai sarana edukasi
Tentunya selain kita lebih mengenal karya musik tradisional yang diapresiasi, karya tersebut juga dapat menjadi sarana edukasi untuk kita sebagai bahan pengetahuan.
Menimbulkan hubungan timbal balik positif antara seniman dan penikmat seni
Hubungan yang timbul antara seniman dan penikmat seni saat mengapresiasi karya musik tradisional, biasanya muncul secara emosional berdasarkan pengalaman empiris penikmat seni terhadap ungkapan ekspresi jiwa seniman yang dituangkan kedalam karya nya.
Mendapatkan pengalaman dan ilmu baru
Selain membangun hubungan timbal balik antara seniman dan penikmat seni, apresiasi juga memiliki manfaat sebagai penambah pengalaman dan ilmu baru tentang seni musik tradisional.
Tingkatan apresiasi
Ada beberapa tingkatan dalam apresiasi seni, diantaranya :
Tingkat Empati
Pada tingkatan ini, panca indra kita akan menangkap berbagai rangsangan dari karya seni yang kita apresiasi. Contohnya, saat kita menonton sebuah pertunjukan musik tradisional, pendengaran dan penglihatan kita dimanjakan dengan sajian yang ditampilkan saat pertunjukan, kemudian timbul rasa nyaman dan betah menontonnya, lalu timbul penilaian bahwa musik tersebut bagus dan enak didengar.
Tingkat Estetis
Tingkatan estetis berupa penilaian terhadap keindahan yang isinya pengamatan serta penghayatan terhadap karya seni. Seorang penikmat seni akan memberi apresiasi lebih pada pengamatan, misalnya seperti bagaimana bentuk dari sebuah karya seni, bagaimana teksturnya (untuk seni rupa), atau bagaimana keindahan dari alunan melodinya (untuk seni musik). Contohnya, saat kita menonton pertunjukan musik tradisional sunda, lalu kita berbikir bagaimana caranya membuat melodi seperti itu lalu dipadukan dengan ritme cepat dari permainan kendang dan apa fungsi dari setiap alat musik yang dimainkan. Apakah akan cocok atau tidak, atau justru sebaiknya.
Tingkat kritik
Pada tingkat kritik, seorang apresiator bukan hanya menikmati sebuah karya saja, namun juga mendeskripsikan, klarifikasi, menganalisis, menjelaskan, mengevaluasi, sampai mengambil kesimpulan. Contohnya, seorang juri dalam ajang pencarian bakat sudah berada pada tingkat apresiasi kritik karena memberi masukan, penilaian, disertai penjelasan, serta memberikan evaluasi dan kesimpulan.
Langkah atau tahapan mengapresiasi karya seni
Ada beberapa langkah atau tahapan dalam mengapresiasi sebuah karya seni musik tradisional, diantaranya :
Tahap persepsi
Pada tahap ini, seorang penikmat seni akan mengidentifikasi bentuk dari karya seni yang diamati atau diapresiasi. Misalnya, ia akan mengidentifikasi karya musik yang diapresiasi sebagai karya musik, karya rupa, tari atau teater.
Tahap pengetahuan
Setelah seorang penikmat seni menyelesaikan tahap persepsi, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengetahui dasar dari sebuah karya seni. Dasar yang dimaksud adalah konsep, sejarah, atau istilah-istilah lain yang biasanya digunakan dalam karya seni tersebut. Misalnya, sejarah kacapi suling, konsep pasieupan pada permainan kacapi tembang sunda cianjuran, serta istilah-istilah yang dipakai seperti narangtang, pasieupan, dll.
Tahap pengertian
Ditahap ini, kemudian penikmat seni diharapkan untuk mampu menerjemahkan tema yang digunakan dalam sebuah karya seni. Selain tema, ada juga beberapa hal lain yang bisa diterjemahkan, misalnya seperti tujuan, latar belakang pembuatan karya tersebut, dll.
Tahap analisis
Kemudian setelah melalui tahapan pengertian, seorang penikmat seni bisa mulai mendeskripsikan serta menafsirkan salah satu unsur atau bentuk, objek atau bagian – bagian tertentu dari karya seni yang diamati. Contohnya, menafsirkan pola tabuh kendang jaipong yang dinamis dalam pertunjukan tari rasjati.
Tahap penilaian
Ini merupakan tahap akhir dalam mengapresiasi sebuah karya seni. Pada tahapan ini, seorang penikmat seni bisa mulai memberikan penilaian terhadap karya seni yang diapresiasi baik secara objektif maupun subjektif. Misalnya, timbul penilaian bagus atau tidak beserta pemberian saran untuk memberikan kesan positif terhadap karya seni yang diamati.
Pendekatan apresiasi seni
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat kita gunakan dalam mengapresiasi sebuah karya seni, diantaranya :
Pendekatan mimetik
Pendekatan ini menekankan hubungan karya seni yang diamati dengan kenyataannya, cocok untuk digunakan dalam mengapresiasi sebuah karya seni rupa aliran realisme dan naturalisme karena menekankan pada kemiripan dengan objek yang ada dialam.
Pendekatan ekspresif
Pendekatan yang satu ini, cocok digunakan dalam mengapresiasi karya seni musik karena menekankan hubungan karya seni dengan ungkapan emosional sang seniman. Contohnya, kelugasan musisi dalam memainkan alat musiknya untuk mengungkapkan sisi emosional kedalam sebuah karya musik tradisional.
Pendekatan struktural
Pendekatan ini akan menilai dan menganalisis kesatuan utuh karya dengan bagian strukturalnya. Dalam pendekatan ini, aspek terbentuknya karya seni yang terdiri dari beberapa unsur pendukungnya bisa menjadi salah satu landasan penelitiannya. Contohnya, penilaian yang dilakukan terhadap struktur pertunjukan kesenian reog yang terdiri dari pembukaan, isi dan penutup.
Pendekatan semiotik
Pada pendekatan ini, lambang atau simbol kehidupan manusia. Dengan demikian, objek atau lambang dari karya yang diapresiasi dapat menghasilkan tafsir atau makna. Pendekatan ini cocok digunakan untuk mengapresiasi karya seni rupa, namun juga tidak menutup kemungkinan dapat digunakan dalam mengapresiasi bentuk karya seni yang lain pula seperti musik tari dan teater.
Komentar
Posting Komentar